RINGKASAN
by Khalfahrum,
SP, M.Si
STANDAR
KOMPETENSI (SK) :
MEMELIHARA
KESUBURAN TANAH PADA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM) DAN TANAMAN MENGHASILKAN
(TM)
KOMPETENSI DASAR (KD):
I.
MENGIDENTIFIKASI KESUBURAN TANAH
II.
MENDIAGNOSA MASALAH KESUBURAN TANAH
III.
MENGIDENTIFIKASI METODE PERBAIKAN KESUBURANTANAH
IV.
MEMBERIKAN PERLAKUAN KESUBURAN TANAH PADA TBM DAN TM
I.
MENGIDENTIFIKASI KESUBURAN TANAH
1.
Pengertian
kesuburan tanah
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain:
-
Sinar
matahari
-
Suhu
-
Udara
-
Air
-
Unsur
hara dalam tanah
Lahan
Produktif adalah suatu lahan
yang secara alami sanggup memberikan produksi yang tinggi.
Produktivitas
Lahan
adalah kemampuan lahan untuk memberikan hasil yang tinggi.
Tanah Subur adalah suatu tanah
yang mampu menyediakan faktor-faktor tumbuh yang diperlukan tanaman, sehingga
tampak hijau segar dengan buah yang banyak.
2. Faktor-faktor
penting dalam kesuburan tanah
-
Unsur
hara
-
Oksigen
-
Air
-
Unsur
toksin
§ Keempat
faktor harus ditinjau keseimbangannya secara terpadu, artinya tidak boleh salah
satu lebih banyak dan yang lainnya sebagai faktor pembatas.
§ Prinsip dalam
pengelolaan kesuburan tanah yaitu faktor pembatas yang paling kritis harus
mendapat penanganan.
§ Peran faktor
oksigen yaitu untuk proses respirasi tanaman karena itu ketersediaann oksigen
dalam tanah sangat berpengaruh terhadap proses-proses fisiologis selanjutnya.
§ Kekurangan
oksigen pada daerah perakaran tanaman (kecuali tanaman air) dapat menyebabkan
respirasi terhambat, sehingga proses penyerapan
hara tanaman terganggu.
§ Unsur toksin
jelas tidak baik bagi tanaman yaitu dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan
akar. Bila perkembangan terganggu maka peran dan fungsi akar akan terganggu
pula dengan demikian proses penyerapan air dan unsur hara ikut terganggu.
3. Identifikasi
kesuburan tanah secara fisik, kimia dan biologi
A.
Kesuburan tanah berdasarkan sifat FISIK
Tekstur
tanah menunjukkan persentase relatif fraksi-fraksi pasir, debu, dan liat, Untuk
menilai tekstur tanah dapat dinyatakan melalui persentase massa dari masing-masing
fraksi tersebut. Persentase ketiga fraksi tersebut memberikan perbandingan yang
tidak terhingga jumlahnya. Karena itu perlu dikelompokkan ke dalam kelas-kelas
tekstur tanah. Penetapan kelas tekstur tanah dapat memberikan gambaran yang
luas tentang sifatsifat tanah lainnya.
Fraksi
liat dan humus (bahan organik aktif) merupakan kelompok koloid yang memiliki
sifat unik. Luas permukaan dan muatan listriknya tiap satuan massa sangat
besar, sehingga koloid itulah memiliki peran utama dalam proses-proses yang
berlangsung dalam tanah. Koloid tanah yang memiliki kemampuan untuk menahan air
dan unsur hara, kemudian diserahkan kepada tanaman. Sedangkan tanah bertekstur
kasar tidak pernah menyediakan air dan unsur hara yang besar jumlahnya.
Struktur tanah
juga penting dalam menentukan kesuburan tanah secara fisik. Partikel-partikel
tanah dapat berinteraksi atau terikat antara partikel satu dengan partikel
lainnya membentuk kesatuan yang lebih besar, hal ini disebut struktur tanah.
Ukuran partikel tanah sangat penting
karena:
Ukuran partikel tanah makin kecil
(liat) maka partikel-partikel tanah tersebut akan berikatan makin kuat
dibandingkan dengan yangberukuran besar (pasir). Hal ini berarti tanah akan
didominasi poripori berukuran kecil. Demikian juga air dan udara di dalam
tanah berada
di dalam pori-pori kecil tersebut.
Partikel
lebih kecil mempunyai luas permukaan lebih luas/besar dibandingkan dengan
partikel yang besar dalam satuan berat yang sama.
Tanah bertekstur halus (liat) mudah
mengalami pemadatan, sehingga akan mengurangi ruang pori tanah dan juga akan
mengurangi pergerakan
air dan udara di dalam tanah. Akibatnya air hujan tidak banyak masuk ke dalam
tanah, tetapi mengalir di permukaan tanah (run off) dan terjadilah
erosi.
B. Kesuburan
tanah berdasarkan sifat KIMIA
Salah satu faktor pertumbuhan
tanaman adalah unsur hara. Tanaman sangat memerlukan zat makanan (atau hara
tanaman) untuk pertumbuhan dan perkembangan nya. Indranada (1986) menyatakan hanya ada 16 unsur saja yang diakui
secara umum sebagai unsur hara atau unsur ”makanan” bagi tanaman (Karbon
(C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (F), Kalium (K), Belerang
(S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Zeng (Zn), Besi
(Fe), Tembaga (Cu), Mangan
(Mn), Molibdenum (Mo), Boron (B), dan Klor (Cl)
Unsur Hara dibagi 2 yaitu
:
1. Unsur makro adalah unsur
yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Contoh
Unsur C,H,O,N,P,K,S,Ca, dan Mg
2. Unsur mikro adalah dibutuhkan tanaman
dalam jumlah sedikit.
Contoh
Zn, Fe, Cu, Mn, Mo, B, dan Cl
Sifat Kimia
Unsur Hara
1. Nitrogen
(N)
Unsur hara N di dalam tanah merupakan
unsur utama untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Bentuk N yang diserap
oleh tanaman adalah sebagai gas dan sebagai organik.
-
Unsur
hara N sebagai gas 80% berasal dari udara yang tidak dapat langsung diserap
oleh tanaman, melainkan melalui tanaman kacang-kacangan yang dapat mengikat N
melalui bintil-bintil akar.
-
Unsur
hara N sebagai bahan organik
merupakan bentuk makanan
cadangan N di dalam tanah. N dalam bentuk organik ini tidak dapat dimanfaatkan
langsung oleh tanaman, tetapi dalam bentuk mineral. Oleh karena itu N yang akan
diserap oleh tanaman dirubah dahulu dalam bentuk mineral.
-
Unsur
hara N dalam bentuk mineral terdapat
dalam bentuk ammoniak (NH4+)
dan asam sendawa (NO3- )
2. Fosfor
(P)
Unsur P diserap tanaman dalam bentuk
bermacam-macam yaitu sebagai berikut:
-
P
dalam larutan tanah; bentuk P dalam larutan tanah hanya sedikut 0,2-0,5 mg/l.
-
P
tidak dalam bentuk larutan; unsur P dalam senyawa H3PO4 adalah 3 asam yang
meng-hasilkan 3 jenis garam.
-
P
dalam bentuk organik; yaitu merupakan bentuk cadangan seperti bentuk N yang
dapat dihisap oleh tanaman setelah menjadi mineral.
3. Kalium (K)
Unsur K diserap tanaman dalam bentuk
sebagai berikut:
-
K
di dalam larutan tanah; yaitu berjumlah hanya sedikit, sekitar 10 mg/l larutan.
-
K
di dalam kompleks liat humus; yaitu dalam bentuk kation K+.Tanaman
menyerap hara K dalam bentuk kation K+ . Karena itu tanaman menyerap
K dari larutan tanah.
-
K
dalam keadaan tertahan. Jumlah K yang dibebaskan kecil sekali dan prosesnya
lambat
-
K
dalam bentuk yang tidak dapat melarur; tanaman biasanya menyerap makanan dari
lapisan tanah yang berisi ion K+ yang mudah ditukar, dan sebagian
kecil ion K+ yang tertahan.
4.
Unsur hara kalsium (Ca)
Ca
terdapat dalam bentuk cadangan, yaitu Ca yang melarut dalam air jenuh dengan
gas C atau humus masam. Kation-kation Ca++ diikat oleh kompleks liat
humus, dalam hal ini Ca berperan sebagai kation pertukaran, jumlahnya selalu
sama dalam larutan tanah.
5. Unsur hara Sulfur/ belerang ( S )
Sulfur organis merupakan bentuk
cadangan yang menjadi mineral, semakin lama semakin cepat. Bentuk mineral
tersebut ialah H ( SO3- dan SO4- ) yang tidak terikat
oleh kompleks liat humus.
6. Unsur hara magnesium ( Mg )
Unsur hara Magnesium bertindak
seperti Ca, jumlahnya jauh lebih sedikit terutama dalam larutan tanah
Unsur hara mikro
Kegunaan
bagi tanaman :
Seng (Zn)
Pembentukan hormon tumbuh Katalis
pembentukan protein Pematangan biji
Besi (Fe)
Pembentukan khlorofil Oksidasi
reduksi dalam pernapasan Penyusun enzim dan protein
Tembaga (Cu)
Katalis pernapasan Penyusun
enzim Pembentukan
khlorofil Metabolisme
karbohidrat
dan protein
Boron (B)
Pembentukan protein Metabolisme
Nitrogen dan karbohidrat Perkembangan
akar Pembentukan
buah dan biji
Mangaan (Mn)
Metabolisme nitrogen dan asam
anorganik Fotosintesis
(asimilasi CO2) Perombakan karbohidrat Pembentukan kerotin, riboflavin dan asam askorbat
Molibdenum (Mo)
Meningkatkan pengikatan nitrogen oleh
bakteri simbiotik Pembentukan
protein
Klor (Cl)
Belum jelas, pertumbuhan akar dan
tanaman terhambat kalau tidak ada Cl.
Kobalt (Co)
Fiksasi nitrogen oleh bakteri
simbiotik Penyusun vitamin B-12 yang penting untuk pembentukan hemoglobin pada
bintil-bintil akar pengikat nitrogen
Kapasitas
tukar kation (KTK)
Kation adalah ion bermuatan positif
seperti Ca++, Mg++, K+, Na+, NH4+,
H+, Al+++ dan sebagainya. Di dalam tanah kation-kation
tersebut terlarut di dalam air tanah atau dijerap oleh koloid-koloid tanah.
Banyaknya kation (dalam miliekivalen) yang dapat dijerap oleh tanah persatuan
berat tanah (biasanya per 100 g ) dinamakan kapasitas tukar kation atau
disingkat KTK
KTK merupakan sifat kimia yang erat
hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi mampu menyerap dan
menyediakan unsur hara lebih baik dari pada tanah dengan KTK rendah. Hal ini
karena unsur-unsur hara terdapat dalam kompleks jerapan koloid maka unsur-unsur
hara tersebut tidak mudah hilang tercuci oleh air.
Bila kita jumpai tanah-tanah dengan
bahan organik atau dengan kadar liat tinggi
mempunyai KTK lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan kandungan bahan organik
rendah atau tanah-tanah berpasir.
Pupuk dan
pemupukan
Pupuk merupakan suatu bahan yang
digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Sedangkan pemupukan adalah proses
penambahan bahan tersebut ke tanah agar tanah menjadi lebih subur.
Penggolongan yang paling umum adalah
yang didasarkan atas proses terjadinya pupuk tersebut yaitu:
-
Pupuk
alam (pupuk organik) dan
-
Pupuk
buatan (pupuk anorganik)
Pupuk buatan dikenal dua golongan
besar, yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
-
Pupuk
tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara saja.
-
Pupuk
majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau lebih unsur hara sekaligus dalam
satu jenis pupuk.
Jenis Pupuk N
1.
Amonium
sulfat (ZA)
2.
Urea
3.
Amonium
Sulfat Nitrat (ASN)
4.
Amonium
Chlorida
Jenis
Pupuk P
1. DSP (Double
Superphosphate)
2. TSP (Triple
Superphosphate)
3. Fosfat
Cirebon
Jneis
Pupuk K
1.
Kalsium
sulfat (ZK)
2.
Kalium
chlorida (Muriate of Potash)
3.
Kalium
Magnesium Sulfat (Patent Kali)
Jenis Pupuk majemuk
1. Pupuk NP
-
Ammo-Phos
-
Superstikfos
(SS atau SSF)
2. Pupuk NK
3. Pupuk PK
4. Pupuk NPK
5. Rustica
Yellow
C. Kesuburan
tanah berdasarkan sifat BIOLOGI
Tanah dikatakan subur bila mempunyai
kandungan dan keragaman biologi yang tinggi. Organisme (mikroorganisme) tanah
penting dalam kesuburan tanah karena:
-
berperan
dalam siklus energi
-
berperan
dalam siklus hara
-
berperan
dalam pembentukan agregat
tanah
-
menentukan
kesehatan konduktif terhadap munculnya penyakit terutama penyakit tular tanah
II. MENDIAGNOSA
MASALAH KESUBURAN TANAH
1. Mendiagnosa
masalah kesuburan tanah
Untuk
mengetahui subur dan tidaknya tanah/lahan perkebunan yaitu dilakukan diagnosis
atau evaluasi kesuburan tanah.
Tujuan
dari diagnosis kesuburan tanah antara lain adalah:
-
Mengetahui
tingkat kelebihan atau kekurangan
unsur hara tanah
-
Mengetahui
penyebab timbulnya masalah
kesuburan tanah
-
Mencari
alternatif tindakan penyelesaian masalah kesuburan tanah.
Apa dan bagaimana melakukan diagnosis
tanah?
Evaluasi kesuburan tanah merupakan
proses mendiagnosis permasalahan unsur hara dan menerapkan anjuran dalam hal
pemupukan.
Hardjowigeno
(1987)
menjelaskan bahwa adanya kekurangan unsur hara dalam tanah dapat diketahui
dengan beberapa cara, misalnya:
1.Analisis Tanah
(Contoh-contoh
tanah diambil dari lapangan kemudian dianalisis di laboratorium terhadap pH,
kapasitas tukar kation, Ca, Mg, K, Na, N, P, bahan organik tekatur dan sebagainya.
)
2.Gejalah-gejalah pertumbuhan tanaman
Kekurangan
unsur hara dapat memperlihatkan gejala-gejala pertumbuhan tertentu. Misalnya
kekurangan Fe akan menyebabkan chlorosis, kekurangan N menyebabkan tanaman
kerdil, dan sebagainya.
3. Analisis
Tanaman
Kekurangan unsur hara dalam tanah,
juga dapat dilihat dari hasil analisis tanaman. Misalnya dengan mengambil
contoh daun, kemudian dianalisis di laboratorium.
4. Percobaan
lapangan
Percobaan-percobaan pertumbuhan dan
produksi tanaman (biological test) di lapangan dengan berbagai macam dan
jumlah pupuk dapat mengetahui kekurangan-kekurangan unsur hara yang perlu
ditambahkan ke dalam tanah.
2. Contoh
masalah kesuburan tanah
Beberapa masalah kesuburan tanah yang
terjadi pada areal tanaman perkebunan yaitu sebagai berikut:
1.
Areal tanaman
perkebunan biasanya berada di daerah berbukit dengan lereng yg curam. Kondisi
tersebut menyebabkan terjadi erosi tanah sehingga kesuburan tanah atau
produktivitas tanah menurun.
2.
Defesiensi unsur
hara.
Defesiensi unsur
hara pada tanaman adalah kekurangan unsur hara pada tanaman yg mengakibatkan
terjadinya abnormalitas, kerusakan dan kematian yang terlebih dahulu menunjukan
gejala-gejala tertentu.
3. Penyebab
timbulnya masalah kesuburan
Gejala
defisiensi (Kekurangan) unsur hara pada tanaman kelapa sawit (Rankine, 1998) sebagai berikut:
1.
Unsur Hara (N)
Gejala / Tanda-tanda
-
Daun-daun tua
berwarna hijau pucat kekuning-kuningan.
-
Kecepatan
produksi daun menurun.
-
Anak daun
berukuran sempit dan menggulung ke arah lidi.
-
Terhambat
pertumbuhan tanaman dan bagian atas tajuk terlihat rata.
Penyebab defesiensi N
-
Tanah tergenang
(akar berada kondisi anaerob), pH sangat rendah < 4.
-
Jumlah N
tersedia dalam tanah kurang.
-
Saingan dari
gulma
-
Terhambat
pertumbuhan akar yg dangkal/padat
-
Pupuk tercuci
aliran permukaan.
2. Unsur Hara
Phospor (P)
Gejala / Tanda-tanda
Tanaman akan tumbuh kerdil dengan pelepah yang pendek dan batang
mempunyai bentuk meruncing.
Secara umum akan tanggap terhadap pupuk P tersedia dlm tanah < 15 mg/kg
3.
Unsur Hara
Kalium (K)
Gejala / Tanda-tanda
-
Difused / mid
crown yellow terjadi pada tanah gambut, daun tua tiba-tiba kering dan mati.
-
White stripe
disebabkan tidak seimbang hara yg mencakup kelebihan N dan kekurangan K serta
B.
-
Daun mula-mula
muncul bercak-bercak kecil segi empat, kemudian berubah menjadi kuning, bercak
tersebut tembus cahaya.
-
Bercak tersebut
ada yang membusuk akibat patogen.
4.
Unsur Hara
Magnesium (Mg)
Gejala / Tanda-tanda
-
Awal tan tampak
berwarna hijau kekuningan pada ujung daun tua khusus terkena sinar matahari.
-
Daun menjadi
kuning kecoklatan yang terang dan mungkin menjadi kering jika defisiensi berat.
-
Bagian daun
mengalami krorosis yg terinfeksi jamur timbul bercak ungu pada tengah dan ujung
daun.
5. Unsur Hara Tembaga (Cu)
Gejala
/ Tanda-tanda
-
Jaringan
klorosis berwarna hijau pucat sampai kuning keputihan, dijumpai ditengah anak
daun pada daun termuda yang telah membuka.
-
Bercak kuning
berkembang di antara jaringan klorosis (peat yellow).
-
Daun menjadi
pendek dan mungkin akan berwarna kuning pucat.
6. Unsur Hara Boron (B)
Gejala /
Tanda-tanda
-
Gejala utama
meliputi daun ikan, daun pancing, daun kerdil dan daun sirip ikan.
-
Daun tidak
normal khususnya pada ujung daun
III.
MENGIDENTIFIKASI METODE PERBAIKAN
KESUBURANTANAH
1.
Tujuan perbaikan kesuburan tanah
Beberapa
contoh masalah kesuburan tanah yang sering terjadi yaitu sebagai berikut:
1.
Sering terjadi
banjir sehingga areal pertanaman terendam air. Sehingga tanaman mati.
2.
Dampak
penggunaan pupuk buatan secara terus menerus dapat menimbulkan kerusakan fisik,
kimia dan biologi tanah.
-
Tekstur &
struktur tanah jelek (tidak remah)
-
pH tanah menjadi
asam menimbulkan keracunan.
-
KTK tanah rendah
sehingga hara tidak siap untuk diserap tanaman.
-
Secara biologi
juga terganggu yakni microorganisme yang hidup dalam tanah.
3. Harga sapras pertanian tinggi sehingga petani kebun
tidak mampu membeli pupuk.
4. Tanaman perkebunan banyak diusahakan pada lahan
kemiringan curam.
2. Metode perbaikan
kesuburan tanah
Dari beberapa contoh penyebab
timbulnya masalah kesuburan tanah di atas, maka beberapa metode perbaikan
kesuburan tanah adalah sebagai berikut
1.
Konservasi lahan
Keruskaan kesuburan tanah akibat erosi dan banjir maka metode perbaikannya
adalah :
-
Penghijauan
-
Pembuatan teras
-
Penanaman secara kontur
-
Multiple cropping
-
Penanaman tanaman penutup tanah
2. Pemupukan
Pemupukan
yang diberikan kepada tanaman yaitu menerapkan prinsip tepat waktu, tepat
dosis, dan berimbang. Tepat waktu artinya pupuk tersebut diberikan sesuai
dengan fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Sedangkan
tepat dosis adalah pemberian jumlah pupuk sesuai kebutuhan tanaman. Berimbang
artinya pemberian pupuk memperhatikan keseimbangan komposisi unsur hara
penyusun pupuk (unsur hara makro dan mikro.)
Metode
pemupukan
a. Disebar
(Broadcast)
Pelaksanaan metode ini yaitu pupuk
yang tidak mudah larut dalam air dan yang bagian-bagian utamanya terikat secara
kimia, disebar secara merata di atas bedengan dan atau pada lubang tanam dan
diaduk secara merata dengan tanah. Jenis pupuk untuk metode disebar
yaitu TSP atau NPK.
b. Disemprotkan
Pupuk tambahan biasanya diberikan
jenis pupuk daun yang disemprotkan bersamaan dengan pemberian pestisida,
sekaligus untuk pengendalian hama dan penyakit.
c. Di
samping tanaman (Side Band Placement)
Pelaksanaannya, pupuk ditempatkan di
tanah di sisi bibit atau tanaman, pada satu atau kedua belah sisinya maupun
secara melingkar di bawah sekitar tajuk tanaman.
d. Ditempat diatas permukaan tanah(Top dressed/ Side
dressed Placement)
Prinsipnya pupuk
ditempatkan di atas permukaan tanah sekitar tempat tumbuh tanaman atau di sisi tanaman, Tanah dikorek
sedikit agar penempatan pupuk berlangsung dengan baik, kemudian ditutup agar
tidak tercuci air.
IV. MEMBERIKAN
PERLAKUAN KESUBURAN TANAH PADA
TBM DAN TM
1. Konservasi lahan
Beberapa alternatif teknik konservasi
yang dapat dipilih adalah sebagai berikut: (Ai Dariah,2008)
a. Penanaman tanaman penutup tanah
Tanaman
penutup tanah adalah tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari
ancaman erosi serta memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah.
b. Metode Strip Rumput Alami
Merupakan
teknik konservasi dengan cara membiarkan sebagian tanah pada barisan/strip
sejajar kontur (di antara tanaman perkebunan) ditumbuhi rumput secara alami
selebar 20-30 cm
c. Metode
Rorak
Rorak adalah
lubang yang dibuat di bidang olah atau saluran peresapan sebagai tempat
penampungan air aliran permukaan dan sedimen. Ukuran rorak yang umum digunakan
pada lahan usaha tani tanaman perkebunan adalah panjang 50-100 cm, lebar 50 cm,
dan dalam 30-50 cm.
d. Sistem
multistrata
Merupakan
konservasi tanah dengan cara penanaman tanaman buahbuahan, kayu-kayuan,
dan/atau tanaman
legum multiguna (multipurpose leguminous) di antara tanaman perkebunan
(tanaman utama), sehingga tercipta komunitas
tanaman dengan berbagai strata tajuk
e. Metode perbaikan kesuburan tanah melalui
pembuatan teras
Pada
lahan-lahan yang memiliki slope kemiringan lebih dari 15 % maka untuk melakukan
perbaikan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan membuat teras. Pembuatan teras
merupakan salah satu teknik konservasi mekanik. Ada bermacam teras yang dapat
dibuat yaitu sebagai berikut:
1. Teras bangku
2. Teras gulud
3. Teras Individu
2. Pemupukan Tanaman
Kegiatan pemupukan dimaksudkan untuk
memberikan tambahan hara kepada sebidang tanah di sekitar tanaman, agar tanaman
mampu melakukan proses-proses fisiologis yakni fotosintesis dan respirasi
secara normal.
Kegiatan pemupukan di perusahaan
perkebunan dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan-ketentuan agar efektif dan
efisien. Efektivitas pemupukan dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal di
antaranya adalah daya serap akar tanaman, cara pemberian dan penempatan pupuk,
waktu pemberian serta jenis dan dosis pupuk.
Proses pemupukan pada tanaman
perkebunan dibedakan menjadi 2 kategori yaitu:
1. Pemupukan
pada Tanaman Belum Menghasilkan atau disingkat TBM
2. Pemupukan
pada Tanaman Menghasilkan atau disingkat TM
Kegiatan pemupukan dimaksudkan untuk
memberikan tambahan hara kepada sebidang tanah di sekitar tanaman, agar tanaman
mampu melakukan proses-proses fisiologis yakni fotosintesis dan respirasi
secara normal.
Bagaimana
mengatasi defisiensi unsur hara pada kelapa sawit tersebut ?
Pencegahan
defisiensi N
-
Pupuk
nitrogen diberikan sebagai bagian dari program pengelolaan hara terpadu.
-
Pengendalian
gulma secara tepat dan pemeliharaan tanaman penutup tanah selama masih cukup
cahaya yang menerobos tajuk tanaman.
-
Pencegahan
pemadatan tanah sedikit mungkin, kendaraan masuk ke dalam gawangan atau
kendaraan yang digunakan untuk mengumpulkan buah di gawangan dilengkapi dengan
ban yang lebar.
-
Drainase
perlu dipelihara secara efektif.
Bagaimana
mengatasi defisiensi unsur hara pada kelapa sawit tersebut ?
Pencegahan defisiensi P
-
Berikan
pupuk pada pembibitan pada saat pemindahan ke lapangan dan
selama masa TBM untuk meningkatkan cadangan P tanah. Pertahankan status P tanah
dan tanaman dengan aplikasi pemupukan secara rutin setiap tahun berdasarkan
hasil analisis daun dan tanah.
-
Buatlah
bangunan pengendali erosi (seperti guludan, teras dan lain-lain) untuk
mengurangi kehilangan P dari dalam tanah maupun dari pupuk akibat erosi maupun
aliran air.
-
Status
P tanah mungkin dapat ditingkatkan atau diperbaiki dengan memberikan RP (sampai
dengan 1 ton/ha) pada tanaman penutup tanah selama masa TBM
Bagaimana
mengatasi defisiensi unsur hara pada kelapa sawit tersebut ?
Pencegahan defisiensi K
-
Berikan
pupuk K dalam jumlah yang cukup.
-
Kembalikan
K yang terangkut dalam
TKS atau abu tandan tersebut
dibakar.
-
Berikan
tandan kosong ke tanah berpasir untuk meningkatkan daya pegang tanah terhadap
unsur hara.
Bagaimana
mengatasi defisiensi unsur hara pada kelapa sawit tersebut ?
Pencegahan
defisiensi Mg
-
Periksa
ratio Ca:Mg dapat ditukar denga Mg:K dapat ditukar berdasarkan hasil analisis
tanah. Ketidakseimbangan hara mungkin muncul jika perbandingan Ca:Mg melebihi
5:1 (misal pada tanah tanah vulkanik) atau Mg:K melebihi 1,2 : 1.
Cara
pemupukan
Secara umum ada beberapa cara
pemupukan yaitu disebar, dilarutkan, dibenamkan, dan disemprotkan. Untuk
tanaman perkebunan tahunan biasanya dilakukan dengan cara disebarkan secara
merata.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam memupuk tanaman perkebunan tahunan yaitu:
-
Bersihkan
terlebih dahulu piringan dari
rumput, alang-alang dan kotoran
lain.
-
Pada
areal datar semua pupuk ditabur merata mulai 0,5 m dari pohon sampai pinggir
piringan
-
Pada
areal yang berteras, pupuk disebar pada piringan kurang lebih 2/3 dari dosis di
bagian dalam teras dekat dinding bukit, sisanya ( 1/3 bagian) diberikan pada
bagian luar teras.
Waktu
pemupukan
Pupuk harus tersedia pada
waktu yang ditentukan, sehingga keberadaannya tidak menjadikan suatu hambatan
bagi tanaman yang akan dipupuk. Waktu terbaik untuk melakukan pemupukan adalah
pada saat awal musim penghujan, yaitu pada saat keadaan tanah berada dalam
kondisi sangat lembab, tetapi tidak sampai tergenang air.
Dengan demikian, pupuk yang
diberikan di masing-masing tanaman dapat segera larut dalam air, sehingga lebih
cepat diserap oleh Jumlah
air tanah yang sangat baik untuk melarutkan pupuk adalah sekitar 75% dari
kapasitas lapang. Hal ini dapat dicapai jika sehari sebelumnya telah terjadi
hujan sebanyak sekitar 20 mm serta pada bulan-bulan sebelumnya tidak terjadi
defisit air.
Jenis dan dosis pupuk
Jenis dan dosis pupuk yang digunakan
disesuaikan dengan umur tanaman, jenis tanah dan waktu pemberiannya. Secara
umum dosis pupuk yang digunakan berdasarkan umur tanaman
====== Semoga
Bermanfaat =======
Oke mantap...
BalasHapusSangat membantu
#kakkrisart
#bonektalarancity
#aldisgaming
siap pak, sukses selalu
HapusTerima kasih untuk ilmunya. Sangat bermanfaat untuk kami dalam pengajaran. Sukses selalu untuk Bapak
BalasHapusbaik bapak, semoga bermanfaat, sukses selalu
Hapus